Instalasi Sound System Kelas Terkendali Sentral
Diposting oleh
Tehnik audio video
0
komentar
Prinsip Instalasi
Setiap speaker dari kelas atau ruang ditarik kabel instalasinya sampai menuju sentral yang terletak di lokasi tertentu dan dihubungkan ke alat pengendali saluran. Pengendali ini bertugas menyambung atau memutuskan penyaluran audio dari amplifier ke speaker yang berada di ruang atau kelas. Dan dalam hal ini kami rekomendasikan untuk menggunakan Digital Switch Selector.
Misalnya dalam satu kelas atau ruang terdapat dua atau lebih speaker, maka speaker dalam kelas atau ruang tersebut disambungkan secara paralel terlebih dahulu sehingga hanya satu saluran saja yang menuju ke sentral.
Prinsip Penyaluran Signal Audio
Penyaluran signal audio untuk Sound System Kelas Terkendali Sentral sama prinsipnya dengan metode distribusi daya listrik PLN, di mana dari satu pembangkit yang jaraknya sangat jauh, listrik tersebut dapat didistribusikan kepada banyak konsumen dengan tegangan yang rata dan seimbang.
Dengan metode ini, berapapun speaker yang terpasang, distribusi suara untuk setiap ruang menjadi seimbang dan rata dayanya dengan kualitas suara yang jernih dan natural. Tidak peduli dihidupkan satu, dua atau semuanya, suaranya tetap natural. Di samping itu, jarak dan panjang kabel instalasi tidak berpengaruh terhadap kualitas suara.
Bagaimana metodenya?...
Signal audio dari Amplifier (low impedance – 8ā¦) sebelum disalurkan ke jaringan speaker dikonversi terlebih dahulu signalnya menjadi tegangan (high impedance - 100V) menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, yang mengalir pada kabel saluran adalah tegangan, bukan signal audio.
Teknik ini akan menghilangkan kerugian signal audio akibat panjangnya kabel saluran sehingga hanya membutuhkan daya amplifier yang kecil saja untuk menghidupkan speaker yang sangat jauh jaraknya.
Sampai pada speaker, tegangan tersebut dikonversi lagi dari high impedance 100V menjadi low impedance 8ā¦ juga menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, berapapun speaker yang dibunyikan, setiap speaker akan selalu mendapatkan impedansi speaker yang tepat yaitu 8ā¦.
Amplifier dan speaker apa yang sudah dilengkapi dengan Trafo Matching Impedance dan bagaimana menentukan daya amplifier agar sesuai dengan jumlah speaker yang terpasang sehingga tidak terjadi overload .
Teknik Instalasi Jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral
Instalasi Sound System Speaker Kelas Terkendali Sentral ini adalah teknik yang kami kembangkan untuk mengatasi problem instalasi khususnya berkaitan jumlah kabel yang sangat banyak. Banyaknya kabel instalasi memang tidak mungkin dihindari sebagai akibat dari pemasangan kabel saluran speaker dari masing-masing kelas atau ruang menuju ke sentral (lokasi) di mana sistem utama ditempatkan.
Teknik ini menjamin, meskipun dalam jumlah yang banyak, kabel instalasi akan tampak rapi, aman, dan tidak mengganggu estetika secara umum. Disamping itu, juga sudah kami pikirkan fasilitas khusus untuk kemudahan pengecekan kerusakan pada saluran, menambah titik speaker kelas baru, ataupun penataan ulang saluran. Dan tidak lupa, kami juga menjamin kehandalan dan kekuatan instalasi ini.
Diagram Instalasi
Keterangan :
SENTRAL adalah terminal box (kolektor) terakhir sebelum kabel instalasi dihubungkan ke dalam sistem kendali. Terminal Sentral ini ada dua yaitu Terminal Sentral yang dilengkapi dengan Attenuator untuk mengendalikan speaker monitor dan diletakkan dalam ruangan di mana sistem utama berada serta Terminal Sentral yang berfungsi sebagai Group terakhir yang diletakkan di atas plafon ruangan sistem utama.
SISTEM adalah satu set peralatan sound system (High Impedance - 100V Line)
Bahan Instalasi Jaringan
Kabel Telepon dan Kabel Listrik Tunggal (NYA)
Kabel Telepon adalah kabel kawat yang kecil, lentur tapi kuat. Kabel telepon ini hanya digunakan untuk jalur signal (HOT) dan spesifikasi kabel ini sudah lebih dari cukup untuk menanggung beban penyaluran tegangan hasil konversi dari signal audio ke masing-masing speaker di ruang atau kelas.
Jumlah isi Kabel Telepon bermacam-macam (2,3,4,5,6,8,10,15). Gunakan sesuai jumlah kabel yang dibutuhkan.
Kabel Kawat Listrik Tunggal (NYA) 1,5 mm khusus digunakan sebagai kabel COM. Karena kabel ini akan menanggung beban COM untuk seluruh sistem, maka harus lebih besar dari kabel telepon.
Kabel Protektor
Kabel Protektor berguna untuk melindungi kabel dari berbagai macam gangguan sekaligus membuat instalasi menjadi rapi.
Bermacam-macam kabel protektor (pralon, kabel deck, TC protektor, selang flexible), gunakan sesuai kondisi dan kebutuhan.
Terminal Box (Kolektor)
Terminal box berisi konektor yang berfungsi sebagai titik pertemuan kabel instalasi. Sub Group dan Group menggunakan terminal ini.
Terminal box ini juga berfungsi sebagai titik pengecekan jika
terjadi gangguan pada kabel saluran dan tempat untuk menyediakan titik saluran standby jika terjadi penambahan speaker pada ruang atau kelas yang berada dekat dengan terminal ini (tidak harus memasang kabel baru sampai ke sentral).
Ingat!, meskipun kelihatannya sederhana, jika semua sudah selesai, instalasi jaringan ini akan tampak rumit, jadi berpikir untuk kemudahan segalanya adalah lebih baik daripada pusing dikemudian hari.
Perencanaan Instalasi
Sekolah biasanya terdiri dari beberapa lokal bangunan yang pada setiap bangunannya memiliki beberapa ruang atau kelas. Perencanaan instalasi jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral secara keseluruhan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan pemasangan instalasi apapun. Dari perencanaan ini sekaligus dapat diketahui berapa dan apa saja bahan yang diperlukan.
Prinsip perencanaan adalah bagaimana membuat jalur instalasi dari seluruh ruang atau kelas menuju ke titik sentral. Rencanakan jalur yang paling mudah tanpa meninggalkan unsur keamanan, kerapian, dan estetika berkaitan dengan kondisi dan lingkungan.
• Tentukan jalur antar lokal sampai menuju sentral
• Tentukan titik Terminal Box Sub Group maupun Group pada masing-masing lokal bangunan
• Perkirakan pengembangan lokal kelas yang kemungkinan memerlukan sound system untuk menentukan titik saluran standby
Cara perencanaan instalasi dapat anda baca dalam menu Contoh Instalasi
Pemasangan Speaker
Speaker yang paling ideal dan memang diproduksi khusus untuk pemasangan dalam ruangan adalah Speaker Box TOA dengan tipe ZS 062. Speaker Box ini menghasilkan suara yang natural tapi tidak "kering". Gunakan 2 unit per kelas untuk hasil optimal. Hubungi kami jika kesulitan mendapatkan produk Speaker Box ini.
Pemasangan speaker sangat mudah dan sederhana, yaitu dipasang sama seperti pemasangan jam dinding. Gunakan fisher dan sekrup jika dinding sekolah cukup kuat untuk dibor, atau paku beton 7 cm jika dinding kurang bagus (empuk).
Untuk kemudahan, buat mal titik gantungan agar tidak harus mengukur titik gantungan pada setiap speaker.
Instalasi Kelas atau Ruang (Indoor) - Sub Group
Untuk instalasi speaker dari kelas atau ruang ke sub group gunakan kabel telepon isi 2, yaitu untuk jalur HOT dan jalur COM. Sambungkan terlebih dahulu dua speaker pada ruang atau kelas tersebut secara paralel baru kemudian tarik instalasinya menuju ke terminal sub group. Perhatikan warnanya. Dalam produk TOA, warna hitam adalah untuk HOT dan warna putih untuk COM.
Jika ruang atau kelas berada dalam lokal gedung bertingkat, terminal sub group dapat diberikan untuk masing-masing lantai. Arahkan jalur instalasi menuju bagian luar dan gunakan kabel protektor agar rapi. Jika tidak bertingkat, arahkan kabel naik melalui atas plafon.
Lakukan langkah di atas untuk setiap ruang atau kelas pada lokal bangunan tersebut sampai ke terminal sub group. Dalam terminal sub group ini, satukan kabel COM dari semua ruang atau kelas menjadi satu titik.
Instalasi Sub Group - Group
Untuk instalasi dari sub group ke group, gunakan kabel telepon sesuai jumlah yang dibutuhkan. Mulai dari titik ini, kabel telepon adalah hanya khusus untuk jalur HOT dan untuk jalur COM gunakan kabel listrik tunggal (NYA) 1,5 mm.
Jangan lupa, mulai dari langkah ini juga, catat setiap jalur berdasarkan warna pada kabel telepon dan dokumentasikan sebaik mungkin. Catatan ini akan berguna pada saat ada gangguan pada saluran, juga untuk kemudahan menentukan nomor saluran untuk ruang atau kelas.
Instalasikan semuanya langkah demi langkah mulai dari terminal box pertama sampai berakhir di sentral.
Teknik Instalasi Khusus
Teknik instalasi khusus digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu berkaitan dengan tata ruang dalam lingkungan sekolah. Secara umum, bangunan setiap lokal adalah berdiri sendiri-sendiri (ada jarak berupa ruang kosong).
Jika instalasi mau tidak mau harus "menyeberang" melalui ruang kosong ini, maka instalasi harus dipastikan aman dari gangguan apapun, khususnya cuaca yang dapat merusak kabel instalasi dan tangan jail serta perhatikan juga sisi estetikanya.
Teknik instalasi khusus yang biasa kami lakukan adalah instalasi udara dan instalasi bawah tanah. Instalasi udara adalah merentangkan kabel instalasi dari bangunan satu ke bangunan yang lain melalui udara, sedangkan instalasi bawah tanah adalah memasukkan kabel instalasi melalui bawah tanah.
Untuk instalasi udara, gunakan pralon sebagai pelindung kabel dari sinar matahari atau hujan (cuaca adalah penyebab alamiah utama kerusakan kabel). Pastikan juga ketinggian bentangan ini tidak berada dalam jangkauan tangan.
Bagaimana agar rapi?...
Instalasi udara akan memiliki kecenderungan untuk melengkung. Agar tidak melengkung, ikat pralon pada kawat bentangan. Gunakan kawat yang cukup besar dan tarik menggunakan tracker sehingga meregang.
Caranya, pasang sekrup hole pada dua sisi secara sejajar. Kawat diikatkan langsung pada hole di satu sisi dan ikatkan kawat pada tracker yang sudah terlebih dahulu digantungkan di hole sisi yang lain. Tarik kawat dengan tracker dan setelah regangan kawat cukup kuat, ikatkan pralon pada kawat ini menggunakan kawat tembaga atau klem alumunium (usahakan bahan yang tidak berkarat).
Untuk instalasi bawah tanah, gunakan pralon untuk melindungi kabel. Lem setiap sambungan dengan kuat sehingga air tidak dapat masuk.
Instalasi Sistem Utama (Sentral)
Diagram Sistem Utama (Sentral)
Output audio yang sudah dikonversi menjadi tegangan dimasukkan ke dalam Digital Switch Selector. Digital Switch Selector akan menghubungkan signal ini ke saluran-saluran speaker sesuai kebutuhan.
Attenuator yang khusus untuk mengendalikan volume suara speaker monitor di sentral sudah terintegrasi dalam Terminal Box Sentral.
Instalasi Output Amplifier - Digital Switch Selector
Hubungkan COM dan HOT (100V) dari Amplifier ke Input 100V di Digital Switch Selector menggunakan kabel dengan terminal skund di tiap ujungnya. Pastikan COM dari Amplifier terhubung ke COM DSS dan HOT (100V) dari Amplifier terhubung ke HOT DSS.
Instalasi Output Digital Switch Selector - Terminal Box Sentral
Output saluran Digital Switch Selector menggunakan soket DB. Hubungkan output tersebut ke soket DB yang ada di Terminal Box Sentral (letakkan Terminal Box ini di tembok belakang dekat dengan sistem). Jalur untuk speaker monitor terdapat dalam terminal box sentral.
Speaker monitor tidak terpengaruh dengan mode operasi DSS (terhubung terus ke sistem). Karena sistem utama berada dalam ruangan yang kadang-kadang membutuhkan suasana tenang, volume speaker monitor ini dapat dikontrol langsung menggunakan Attenuator yang terdapat di Terminal Box Sentral.
Instalasi Terminal Box Sentral - Terminal Box Kolektor
Terminal box kolektor adalah terminal terakhir dari kabel instalasi dari berbagai penjuru. Jika kabel instalasi dari masing-masing ruang atau kelas tersebut langsung diturunkan ke Terminal Box Sentral, kerapian kabel instalasi akan sulit dipertahankan.
Letakkan Terminal Box Kolektor ini di atas plafon ruangan yang digunakan untuk lokasi sistem utama.
Cara Memasang Sound System Outdoor
Diposting oleh
Tehnik audio video
0
komentar
1. Mixer
ini fungsi utama didalam peralatan audio organ tunggal ,dikarenakan mixer bisa menampung semua suara yang berhubungan dengan organ tunggal seperti contoh output keyboard ,mic penyanyi ,melody jika ada tambahan dll. mixer jg ada beberapa jenis dan merk ,saat ini mixer yang sering kita lihat dalam organ tunggal dari mulai 6 ,8 ,10 ,12 ,16 hingga 24 channel tergantung selera dan keinginan kita sendiri ,pada prinsipnya mixer itu hanya penampungan dan pendorong suara.sebagai rekomendasi dan pertimbangan ada beberapa mixer yang patut kita acungin jempol antara lain :
a. peavey : unity 500 ,unity 1000 ,unity 1002 ,unity 2000 ,unity 2002
b. soundcraft : Spirit ,E-series ,folio
c. mackie : onyx 1220 ,onyx 1620
d. allen & heath : Zed 12FX
jenis mixer diatas adalah sebagai pilihan dengan kualitas yang sangat bagus dengan harga diatas rata2
ada juga beberapa mixer pilihan dengan harga yang tidak begitu mahal
a. yamaha : MG 124 ,N12 ,MG 164 ,MG 166C
b. behringer : UB1202 ,1204FX ,xenyx 1202fx Premium
jadi kembali lagi semua tergantung kebutuhan dan budget kita ,kalau budget kita besar gunakanlah product yang berkualitas ,tp tentunya harus ada perhitungan keuangan apakah mencukupi atau tidak.
2. POWER AMPLY
nah sekarang bicara mengenai power amply ,ini sangat perlu dan memang harus dibutuhkan dalam organ tunggal .fungsi dari alat ini adalah penghasil bunyi atau disebut juga pengeras suara yang disalurkan ke Speaker. power amply ada beberapa kekuatan outputnya tergantung kapasitas yang akan kita butuhkan. tetapi dalam hal ini organ tunggal harus mengandalkan power yang besar atau disebut juga watt yang besar supaya bisa seimbang antara suara yang diterima dengan frequensi yang dikeluarkannya seperti high ,mid ,low bisa seimbang
ada beberapa kriteria power yang bisa dijadikan pilihan antara lain :
a. peavey : CS800 ,CS800X ,CS1000X ,CS1200X ,PV1,3K,PV8.5C ,CS400X ,PV2600 ,PV3800 ,CS2000 ,CS3000 ,CS4000 ,CS4080
b. beta3 : T1000 ,T2000 ,T3000
c. crown :
d. yorkville :
e. absolute :
f. yamaha :
g. mclelland
h. behringer
i. prince
j. axl audion
k. alesis
l.absolute
m.taso
masih banyak merk power yang ada saat ini bahkan masyarakat kita pada umumnya banyak yang menggunakan power rakitan sendiri ,dengar2 seh katannya rakitan sendiri lebih memuaskan ,tapi jangan salah biar bagaimana pun juga power buit up jauh dan jauh sekali lebih unggul dibanding rakitan sendiri .karena design dan peralatannya sudah diukur melalui komputer jadi sudah pasti tahu kan hasilnya seperti apa.
3. Equalizer
untuk point c ini memang ada baiknya kita menggunakan Equalizer ,ada beberapa jenis Equalizer yang sering kita lihat di organ tunggal seperti contoh 131 = 1×31 ,231 = 2×31 ,115 = 1×15 ,215 = 2×15 . penempatan grafik equalizer sangat menetukan arah suara yang dihasilkan seperti high ,mid ,low untuk ukuran grafik 31 channel yang tertera dibawah ini
low = 20 -25-31.5-40-50-63-80-100-125-160
mid = 200-250-315-400-500-630-800-1k-1.25k-1.6k
high = 2k-2.5k-3.15k-4k-5k-6.3k-8k-10k-12.5k-16k-20k
jadi jika anda ingin menentukan suara anda bisa merobah grafiknya sesuai selera yang anda inginkan ,ada juga grafik 15 channel yang dibagi high ,mid,low antara lain :
low = 25-40-63-100-160
mid = 250-400-630-1k-1.6k
high = 2.5k-4k-6.3k-10k-16k
ini adalah frequensi suara yang sudah diatur melalui system komputer ,jadi anda bisa menentukan jauh dekatnya suara alat musik anda itu juga kalau anda benar2 mempelajari system equalizer ini. dalam hal ini ada beberapa equalizer yang bisa jadi pertimbangan dan pilihan untuk anda atara lain :
1.dbx = iEQ15 ,iEQ31 ,131 ,215 ,231
2.peavey = PV215 EQ ,PV231 EQ ,QF 215
3.DOD =
4.Alesis =
dan masih banyak lagi ,tetapi equalizer yang saya sebutkan diatas sudah terbukti akan kualitasnya.
4.speaker
speaker adalah proses yang terakhir didalam dunia audio ibarat sungai yang mengalir speaker itu sama halnya seperti muara. speaker adalah media yang mengeluarkan frequensi tinggi ,sedang ,rendah atau disebut sebagai HIGH ,MID ,LOW ,speaker jg ada beberapa kategory yaitu full range dan low ,nah bicara full range yang pada umumnya digunakan oleh pengguna2 organtunggal untuk lapangan terbuka karena semua frequensi suara dikeluarkan oleh speaker ini
ada beberapa pilihan speaker yang bisa anda gunakan atau direkomendasikan antara lain
1.Green land ,BW peavey ,JBL ,ACR Premier & Excelent ,Konzert ,Audax ,Soundking ,Kappa
ada beberapa tips aman untuk menyiasati speaker anda jika anda mempunyai jumlah speaker yang banyak tetapi mempunyai 1 power amply ,ingat kekuatan power sudah ditentukan di watt dan ohm nya.
sebagai contoh jika anda mempunyai 4 pcs 15 inch ,8 pcs 12 inch anda bisa menggunakanya dengan 1 power tp dengan catatan harus menggunakan watt besar dan mampu di kekuatan 2 ohm
trik untuk mengatasinya adalah
sambungkan 2 speaker menjadi 16 ohm
speaker untuk 1 power amply
tp dengan catatan 12 inch harus digabung dengan 12 inch jadi ukuran 1 box menjadi 16 ohm lalu lalu 2 box digabung lagi
16 ohm >< 16 ohm akhirnya menjadi 8 ohm untuk 4 speaker 12 inch
begitu jg untuk 15 inch sudah menjadi 16 ohm . jadi box speaker ini skrng menjadi 3 box hitungannya
rumusnya adalah 16 ohm ><16 ohm><16 ohm atau 16 / 3 menjadi 5 ohm berarti power anda masih aman di kekuatan 5 ohm atau masuk dikategory 4 ohm . anda tidak yakin dengan suaranya boleh dibuktikan sendiri.
5. Microphone atau lebih familiar disebut Mic
microphone bertugas sebagai penangkap suara yang dekat dengannya lalu dihubungkan melalui kabel ataupun sinyal wireless. media penghantar suara ini wajib dan memang harus dibutuhkan di dunia organ tunggal ,pada saat2 sekarang ini ada bermacam jenis mic yang dikeluarkan oleh perusahaan2 ternama seperti merk shure ,sennheiser ,talkstar , dan masih banyak lagi ,perlu diperhatikan jg jenis mic yang harus anda gunakan untuk vocal adalah mid-high supaya frequensi suara yang dikeluarkannya akan lebih jelas didalam pendengaran si audiens ,
jika memang anda menginginkan suara lebih peka lg atau lebih sensitif lagi jangan ragu menggunakan efek vocal ,sebagai rekomendasi ada beberapa efek vocal yang perlu diperhitungkan seperti
Alesis Microverb/Midiverb ,Zoom RFX 1000/2000 ,Roland RE 800 ,Peavey ,Bardl
peralatan tambahan diatas ini sangat dibutuhkan sekali untuk menambah kekuatan mic atau merubah karakter suara seperti Reverb ,delay ,room,plate,hall sesuai dengan kebutuhan anda.
beberapa seri mic yang sering saya jumpai di panggung Organ tunggal
Shure SM58 ,SM57 ,sennheiser ,Talkstar
e. Efek Vokal
Terkadang kita lupa dengan alat yang satu ini ,padahal ini sangat penting bgt untuk menambah dan merubah karakter suara seperti Reverb ,DSP ,Delay dll ,tanpa kita sadari alat ini sangat mendukung sekali untuk seorang penyanyi
ada beberapa efek vocal yang bisa jadi pilihan anda
1. ALESIS microverb / midiverb
2. BARDL DSP
3. ZOOM RFX
4. PEAVEY
5. ROLAND
6. YAMAHA
Diposting oleh
Tehnik audio video
0
komentar
Sistem pemancar AM
Sinyal
termodulasi amplitudo dihasilkan pada tingkat daya rendah dan diperkuat oleh
deretan penguat yang sama. Modulasi amplitudo dapat bekerja langsung oleh
perubahan amplitudo osilator oleh sinyal masuk suara ataupun tidak langsung
dengan modulasi fase sinyal RF oleh sinyal masuk suara integrasi waktu.
Untuk mencapai
linearitas yang tinggi, sebagian besar modulator frekuensi menghasilkan indeks
modulasi lebih kecil atau penyimpangan frekuensi kecil dari yang diinginkan
dalam sinyal keluaran pemancar. Namun pelipat amplitudo melipat gandakan
penyimpangan amplitudo kecil dan indeks modulasi maupun amplitudonya. Dalam
kebanyakan penggunaan komunikasi udara, lebar pita jaringan penggandeng (coupling)
antara tingkat dan keluaran, penyesuai (matching) dan penyaring (tapis)
dapat lebih besar lebar bidangnya dengan yang diperlukan oleh sinyal AM dan
penguatan dapat dianggap tanpa distorsi.
Namun dalam
penggunaan telemetri pita lebar, jaringan penggandeng, penyesuai dan tapis
dapat mengubah amplitudo dan fase pita sisi sinyal AM, yang mengakibatkan
distorsi. Tapis yang digunakan untuk membatasi lebar pita sinyal dalam
penggunaan telemetri pita lebar mengakibatkan tidak adanya pita sisi yang tersaring
modulasi amplitudo dalam sinyal. Namun tingkat-tingkat penguat mode campuran
kelas C dapat memotong sinyal yang membangkitkan pita sisi di luar pita lewat
tapis.
Penerima AM
Penerima AM
berfungsi untuk mendapatkan kembali sinyal informasi sinyal termodulasi
amplitudo yang telah diterima. Pada sistem ini menggunakan teknik PLL (Phase
Locked Loop) yang merupakan pengunci atau menyamakan fase sinyal yang
diterima yaitu dengan cara membandingkan lebarbidang sinyal yang diterima
(sinyal termodulasi amplitudo) dengan sinyal hasil proses looping dari
rangkaian PLL itu sendiri.
Hasil proses
perbandingan ini berupa harga amplitudo sinyal informasi, dimana bila sinyal
termodulasi amplitudo mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi
sinyal hasil proses looping, maka amplitudo sinyal keluaran PLL akan
naik dan sebaliknya.
Sistem
Transmisi
Sistem
transmisi adalah suatu proses penyampaian atau pengiriman informasi dari sumber
informasi ke penerima .
Diagram Blok
Sistem Transmisi Penerima
Pada gambar
merupakan bentuk diagram blok sistem transmisi yang terdiri dari bagian
pemancar dan penerima. Bagian pemancar dan penerima terdiri dari :
- Modulator sebagai pembangkit sinyal analog untuk parameter sinyal pembawa.
- Osilator sebagai penyedia atau prasarana bagi modulator untuk mengubah-ubah parameter sinyal pembawa.
- RF (Radio Frequency) adalah sebagai penguat daya (menguatkan daya)
- Demodulator adalah proses pengambilan sinyal asli, yaitu pencampuran antara sinyal pembawa (carrier) dengan sinyal informasi.
- J-K Flif-flop berfungsi sebagai pengunci sinyal keluaran dari demodulator.
- Relai berfungsi sebagai pengubah sistem hubung di saat memancar dan menerima.
- Antena berfungsi sebagai tranduser untuk mengubah besaran yang satu ke besaran lain (listrik menjadi gelombang elektromagnetik). Adapun cara mengubahnya adalah :
- Untuk pemancar dengan cara listrik lewat antena (sehingga diantena ada arus dan tegangan) dan di sekitar antena terjadi induksi, akibatnya terjadi radiasi di sekitar antena yang berbentuk lingkaran.
- Untuk penerima dengan cara gelombang elektromagnetik yang melalui antena diubah menjadi gelombang listrik. Adapun gelombang elektromagnetik yang mengenai antena akan menyebabkan elektron pada antena bergerak (karena tumbukan partikel) sehingga muncul kutub positip atau negatip (+/-) yang mengakibatkan terjadi beda tegangan dan arus akan mengalir.
Sistem Pemancar FM Stereo
Dalam produksi suara stereofonik, suara dihasilkan oleh dua mikrofon yang berlainan dan direkam pada dua set sistem perekam suara. Sistem ini memerlukan dua saluran perekam audio terpisah. Dua sistem saluran yang berbeda ini disebut saluran kiri (L) dan saluran kanan (R). Sekitar pertengahan 1950-an, ada gerakan untuk memperluas teknik ini untuk siaran FM. Beberapa stasiun yang memegang izin rangkap siaran AM dan FM melakukan percobaan dengan siaran satu saluran pada pemancar AM dan saluran yang lain pada pemancar FM.
Hal tersebut jelas bahwa pendekatan ini
tidak memuaskan. Kemudian teknik tersebut segera diganti dengan teknik siaran
sekarang yang memancarkan dua saluran sekaligus pada satu Pemancar FM. Spektrum
lengkap gelombang pemodulasi pada pemancar FM seperti gambar di bawah ini :
Dalam
siaran FM stereo, sinyal L
dan R tidak
dipancarkan sendiri-sendiri. Mereka dipancarkan tergabung membentuk saluran
jumlah (L + R) dan
saluran selisih (L – R).
Saluran jumlah dipancarkan langsung. Sedangkan saluran selisih memodulasi
sub-pembawa 38-kHz, yang menghasilkan suatu sinyal DSB-SC (Double Side Band Suppressed Carrier).
Pembawa 38-kHz ditindas agar jalur samping LSB (Lower Side Band) 38 – 23 kHz dan USB (Uper Side Band) 38 – 53 kHz
lebih berperan dalam deviasi pemancar. Suatu fase sinyal “pilot” atau sinyal
pandu 19-kHz yang koheren (sefasa) dengan sub-pembawa 38-kHz dipancarkan untuk
mensinkronkan osilator sub-pembawa dalam penerima dengan osilator sub-pembawa
dalam pemancar. Bentuk gelombang gabungan tersebut memodulasi pemancar FM
dengan cara yang lazimnya….
Bagian
spektrum yang diberi label SCA adalah pita Otorisasi Pembawa Langganan (Subscription Carrier Authorization)
atau juga disebut sebagai (Secondary/Subsidiary
Communications Authorization). Pita ini merupakan sub-pembawa
tambahan yang digunakan untuk membawa saluran “tersembunyi” lainnya. Dapat
digunakan untuk memancarkan musik latar-belakang oleh beberapa stasiun ke
pelanggan. Pada dasarnya suatu pemancar FM Stereo dimodulasi oleh sinyal stereo
seperti spektrum di atas, meskipun sekarang pada banyak pemancar FM stereo
tidak dilengkapi fasilitas SCA.
Pada
waktu siaran stereo diperkenalkan, FCC mensyaratkan agar penerima mono yang ada
mampu menerima siaran stereo ataupun mono tanpa modifikasi. Hal ini yang
menyebabkan sinyal-sinyal L + R
dan L – R dipancarkan
bukan menurut L dan R. Sinyal L + R identik dengan yang
dipancarkan oleh pemancar mono dan ini yang dideteksi dan diterima oleh semua
penerima mono.
Sinyal
pilot dipancarkan sebagai pengganti sub-pembawa, karena 19-kHz jatuh ke dalam
bagian yang kosong dari spektrum sinyal pemodulasi gabungan. Seandainya
pembawa 38-kHz dipancarkan, maka sinyal tersebut harus dipisahkan dari pita
sisi L – R, yang
hanya berbeda sekitar 30-Hz. Hal ini tentunya akan memerlukan penyaringan yang
sangat sulit dan mahal. Sinyal pilot ini dihasilkan oleh pemancar dari
sub-pembawa 38-kHz yang kemudian ditindas. Cara ini ternyata yang paling baik,
karena sinyal 19-kHz ada di luar rentang frekuensi audio L + R (0 – 15 kHz) maupun
rentang sub-pembawa 23 – 53 kHz. Hal tersebut menghasilkan cakap silang
(interferensi) yang lebih kecil dan juga memudahkan dalam memulihkan
sub-pembawa tanpa interferensi dari sinyal audio….
Rangkaian
yang bisa mengkode gelombang pemodulasi seperti spektrum di atas adalah berupa
Enkoder FM Stereo (Multiplexer FM
Stereo) yang blok diagramnya seperti di bawah ini :
Untuk
PCB Blok Rangkaian MPX / Enkorder Stereo di atas dapat dibuat menggunakan
bantuan Software Praktis untuk Membuat PCB, PCB Designer 1.54.
Dengan Software ini kita dapat merancang PCB dengan cukup mudah dan sederhana.
Penggunaan
Tapis Lolos Bawah (Low Pass
Filter) untuk sinyal audio input mutlak diperlukan untuk membatasi
supaya frekuensi audio input benar-benar tidak sampai 15-kHz…. Biasanya Tapis
Lolos Bawah yang digunakan di-fixed pada sekitar 12 kHz untuk frekuensi
lancung-nya….
Cukup
banyak metode yang digunakan untuk pembangkitan sinyal sub-pembawa 38-kHz. Mulai
metode balans modulator biasa sampai dengan yang menggunakan metode pencuplikan
sinyal. Salah satu yang paling menentukan kualitas pemisahan sinyal audio L dan R adalah keselarasan fasa
antara fasa sinyal DSBSC dari sub-pembawa 38-kHz dan fasa dari sinyal pilot
19-kHz. Selain itu kestabilan dari osilator 76-kHz sangat berpengaruh. Pada
rangkaian Enkoder kualitas tinggi sering digunakan kristal kuarsa sebagai
komponen osilator sehingga diperoleh kestabilan frekuensi yang sangat tinggi.
Biasanya digunakan kristal kuarsa dengan frekuensi 4,864-MHz dengan
beberapa rangkaian pembagi sehingga didapatkan frekuensi 38-kHz dan
19-kHz.
Keluaran
dari MPX memiliki komposisi sinyal dengan frekuensi 0 – 15 kHz untuk L + R, 23 – 53 kHz dengan
sub-pembawa 38-kHz DSBSC untuk L
– R dan 19-kHz untuk sinyal pilot atau sinyal pandu. Ketiga
komponen tersebut dimodulasikan ke pemancar FM melalui VCO.
Mengingat
cukup luasnya bidang frekuensi pemodulasi pada pemancar FM stereo maka respon
frekuensi VCO terhadap frekuensi pemodulasi juga sangat menentukan kualitas
dari hasil pancaran sinyal FM stereo. Khususnya pemisahan jalur antara L dan R sehingga diperoleh tingkat
pemisahan yang tinggi yang biasanya dinyatakan dalam – dB.
Langganan:
Postingan (Atom)